Contoh Proposal Timbang Terima - MANEJEMEN Kep Ners
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran
Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan ijin-Nya kami dapat menyeleseikan
penyusunan Laporan Manajemen Untuk Praktek Profesi Keeperawatan.
Laporan ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk melengkapi tugas Manajemen pada pelaksanaan praktek
profesi keperawatan Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan
dukungan semua pihak, baik materiil maupun moril sehingga laporan ini dapat
diseleiseikan.
Kami menyadari bahwa Laporan yang
disusun masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan
Laporan selanjutnya.Semoga Laporan ini dapat berguna bagi semua pihak baik
mahasiswa atau petugas kesehatan yang memanfaatkannya.
Tulungagung, april 2017
Penulis
Download Versi Doc =>>Contoh Proposal Timbang Terima Ners
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengoptimalan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri merupakan satu
upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan
dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut
dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan
dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme
dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain.
Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien. Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan
dan lisan.
Timbang
terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima informasi
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi
yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar
shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini
timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang dilakukan
selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatam,
program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian keliling ke semua pasien.
Timbang terima perlu terus
ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian
penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan
data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang
terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang perawat. Bila timbang
terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan
sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima
yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan
kondisi tersebut, maka mahasiswa Prodi Profesi Ners STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG akan melaksanakn timbang terima pasien
berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing
di Ruang Cempaka
(Widuri) RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat Ruang Cempaka (Widuri) RSUD Dr.
Iskak Tulungagung mampu mengkomunikasikan hasil
pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan
informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
- Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b.
Menyampaikan
hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c.
Menyampaikan
hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
d.
Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3 Manfaat
1.
Bagi
Perawat
a.
Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
b.
Menjalin suatu
hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan
keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna.
2.
Bagi
Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3.
Bagi
Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.
BAB 2
MATERI TIMBANG TERIMA
2.1 Pengertian
Timbang
terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,
dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
2.2 Tujuan.
a.
Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b.
Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk
dinas berikutnya.
2.3 Langkah-langkah
a.
Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b.
Shift yang akan menyerahkan
dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan.
c.
Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya
meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien
secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang
menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas
yang menerima operan.
d.
Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e.
Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang
Terima
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a.
Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam
keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan.
b.
Pelaksanaan
Timbang terima
dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada
shift berikutnya :
1) Timbang terima dilaksanakan
setiap pergantian shift atau operan.
2) Di nurse station
perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara
komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan
yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu
dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian
diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan
pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa
medis.
b. Masalah keperawatan yang
kemungkinan masih muncul.
c. Data fokus (Keluhan subyektif
dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan
dependensi.
f.
Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan
timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang
ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang
terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk
setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua
perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data.
9) Pelaporan untuk timbang
terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer.
BAB 3
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan
Kegiatan
Hari / tanggal :
April 2017.
Pukul :
07.00 – selesai WIB
Pelaksana : Dari PJ malam ke
PJ pagi, diikuti P Associate dan Karu.
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Ruang
Nurse Station dilanjutkan di kamar klien.
Sasaran : Seluruh
klien kelolaan.
3.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian saat timbang terima :
Kepala ruangan :
PP 1 :
PP 2 :
PA1 :
PA 2 :
Pasien :
Pembimbing Klinik : 1.
2.
Pembimbing Akademik :
3.3 Metode dan Media
Metode :
-
Karu memimpin proses Timbang Terima
-
Melakukan timbang terima antara Perawat Primer
malam dengan Perawat Primer pagi.
-
Melaporkan status keadaan klien dari PP malam ke
PP pagi.
-
Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali
Media :
-
Format Rencana Keperawatan
-
Format Observasi
-
Format Timbang Terima
-
Lembar Observasi dan Sentralisasi Obat
3.4 Alur Timbang Terima
3.5 Instrumen
1.
Status klien
2.
Nursing kid.
3.
Buku catatan
3.6 Mekaisme Kegiatan
TAHAP
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
PELAKSANAAN
|
Pra Timbang terima
|
1. Kedua kelompok dinas sudah
siap dan berkumpul di Nurse Station.
2. Karu mengecek kesiapan PP
pagi untuk melakukan timbang terima
3. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan yang dibutuhkan, PP pagi yang akan mengoperkan, menyiapkan
buku timbang terima.
4. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima, memimpin Do’a, melaporkan BOR dan ketenagaan dan
mempersilahkan PP pagi untuk melaporkan keadaan pasien selama bertugas.
|
30 menit
|
Nurse Sation
|
Karu
PP1
PP2
PA1
PA2
|
Pelaksanaan timbang terima
|
1. PP dinas pagi melakukan
timbang terima kepada PJ dinas malam. Hal-hal yang perlu disampaikan perlu
disampikan PP pada saat timbang terima:
a. identitas klien dan
diagnosa medis
b. lembar observasi dan
sentralisasi obat
c. masalah keperawatan
d. tujuan rencana tindakan
e. implementasi yang sudah
dilakukan
f. evaluasi keperawatan (SOAP)
g. pesan khusus
2. PP dinas pagi melakukan
klarifikasi terhadap data-data yang ditimbang terimakan.
3. Karu memberi salam kepada
klien, PJ malam menjelaskan tentang klien, PP pagi mengenalkan anggota timnya
dan melakukan validasi data.
4. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan
lebih rinci.
|
20 menit
|
Nurse Station
Disamping tempat tidur
klien
|
Karu
PP1
PP2
PA1
PA2
|
Post timbang terima
|
1. Klarifikasi hasil validasi
data oleh PP pagi.
2. Laporan timbang terima
ditanda tangani oleh kedua PP dan mengetahui Karu (kalau pagi saja)
3. Reward Karu kepada perawat yang akan dan selesai bertugas.
4. Penutup oleh karu
|
5 menit
|
Nurse Station
|
Karu
PP1
PP2
PA1
PA2
|
3.7 Evaluasi
-
Evaluasi Struktur
Pada
timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain
: Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang
terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift malam ke pagi dipimpin oleh perawat
primer atau perawat assosiate
yang bertugas saat itu.
-
Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh
kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Perawat primer malam mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus
bila ada. Setiap klien
dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
-
Evaluasi Hasil
Timbang
terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
Download Versi Doc =>>Contoh Proposal Timbang Terima Ners
DAFTAR PUSTAKA
Nancy&Patricia (2005).
Dokumentasi keperawatan suatu pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC
Nursalam, (2002), Manajemen
keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. , Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam. (2001). Proses
dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba Medika
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama