Laporan Pendahuluan Ca / Karsinoma Nasofaring
Klasifikasi Histologi
Klasifikasi gambaran histopatologi yang direkomendasikan
oleh World Health Organization (WHO) tahun 2005 dibagi atas 3 tipe, yaitu:13
·
Karsinoma Sel Skuamosa
Berkeratinisasi (Keratinizing Squamous
Cell Carcinoma). Merupakan karsinoma invasif dengan gambaran diferensiasi
skuamosa yang jelas dengan mikroskop cahaya. Tampak jembatan interseluler atau
keratinisasi pada sebagian besar tumor. Tingkat diferensiasi digolongkan
menjadi: diferensiasi baik, diferensiasi moderat, dan diferensiasi buruk.
·
Karsinoma Non-Keratinisasi (Non-Keratinizing Carcinoma). Tipe ini
dibagi menjadi dua subtipe yaitu terdapat diferensiasi (diffierentiated) dan tidak terdapat diferensiasi (undifferentiated). Apabila dijumpai
kedua subtipe dalam satu spesimen maka dapat diklarifikasikan sesuai dengan
gambaran subtipe yang mendominasi, atau dapat disebut sebagai karsinoma
non-keratinisasi dengan kedua subtipe.
·
Karsinoma sel skuamosa basaloid (Basaloid Squamous Cell Carcinoma) Tipe
ini memiliki dua komponen yaitu sel-sel basaloid dan sel-sel skuamosa. Sel-sel basaloid berukuran kecil
dengan inti hiperkromatin dan tidak dijumpai anak inti dan sitoplasma sedikit.
Tumbuh dalam pola solid dengan konfigurasi lobular.
Gejala dan Tanda
Tabel 1. Gejala
dan tanda pada KNF*
Deskriptif
|
Frekuensi (%)
|
Gejala
|
|
Masa pada leher (post
nasal drip, discharge, perdarahan,
obstruksi)
|
42
|
Hidung
(post nasal drip, discharge, perdarahan, obstruksi)
|
46
|
Telinga (tinnitus,
discharge, nyeri telinga, kurang
pendengaran)
|
42
|
Nyeri kepala
|
16
|
Mata
(diplopia, strabismus, kebutaan)
|
6
|
Facial numbness
|
5
|
Gangguan
menelan/berbicara
|
2
|
Penurunan
berat badan
|
4
|
Tanda fisik
|
|
Pembengkakan limfe leher
|
72
|
Pembengkakan
limfe bilateral
|
35
|
Pembengkakan limfe
hingga ke fossa supraklavikula
|
12
|
Cranial nerve plasy
|
10
|
Kurang pendengaran
|
3
|
Dermatomiositis
|
1
|
*Data
dari 722 penderita konsekutif yang dirawat di Pamela Youde Nethersole Eastern
Hospital, Hongkong (1994-2001)
Stadium
Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah
nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller dan atap nasofaring.
Klasifikasi tumor ganas leher dan kepala
pertama kali disampaikan oleh Pierre Denoy dari Perancis tahun 1943. Tahun
1953, terdapat kesepakatan pada International
Congress of Radiology tentang perluasan tumor, dalam sistem TNM dan
disetujui sebagai sistem dari Union
International Centre le Cancer (UICC). Sistem TNM UICC ini banyak dipakai
di seluruh dunia dan telah mengalami beberapa revisi. Di samping itu, di
Amerika Serikat sendiri diterima suatu sistem TNM lain yang disebut The American Joint Committee on Cancer (AJCC)
yang dikeluarkan pertama kali tahun 1959. Sistem TNM AJCC pun telah mengalami
beberapa revisi. Klasifikasi UICC dan AJCC ini pada umumnya sama untuk seluruh
keganasan, kecuali untuk tumor ganas kelejar liur dan tiroid.
Sistem TNM ini ditujukan untuk mengetahui perluasan tumor
secara anatomi dengan pengertian:14
Stadium T
(ukuran/luas tumor)
T0 Tak ada kanker di lokasi primer
T1 Tumor terletak/terbatas di daerah nasofaring
T2 Tumor meluas ke jaringan
lunak orofaring dan atau ke kavum nasi T2a Tanpa
perluasan ke ruang parafaring
T2b Dengan
perluasan ke parafaring
T3 Tumor menyeberang struktur tulang
dan/atau sinus paranasal
T4 Tumor
meluas ke intrakranial dan/atau melibatkan syaraf kranial, hipofaring, fossa infratemporal atau orbita
Limfonodi regional
(N)
N0 Tidak ada metastasis ke limfonodi regional
N1 Metastasis unilateral
dengan nodus ≤ 6 cm di atas fossa supraklavikula N2 Metastasis bilateral dengan nodus ≤ 6 cm di atas fossa supraklavikula
N3 Metastasis bilateral
dengan nodus > 6 cm meluas sampai ke fossa supraklavikula
Metastasis jauh (M)
M0 Tak ada metastasis jauh
M1 Metastasis jauh
Kemudian
dari hasil grading staging tersebut dapat ditentukan stadium dari kanker pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2. Stage
grouping: Nasopharynx
Stadium
|
T
|
N
|
M
|
0
|
Tis
|
N0
|
M0
|
I
|
T1
|
N0
|
M0
|
II
|
T1
|
N1
|
M0
|
T2
|
N0
|
M0
|
|
T2
|
N1
|
M0
|
|
III
|
T1
|
N2
|
M0
|
T2
|
N2
|
M0
|
|
T3
|
N0
|
M0
|
|
T3
|
N1
|
M0
|
|
T3
|
N2
|
M0
|
|
IVa
|
T4
|
N0
|
M0
|
T4
|
N1
|
M0
|
|
T4
|
N2
|
M0
|
|
IVb
|
T
apapun
|
N3
|
M0
|
IVc
|
T
apapun
|
N
apapun
|
M1
|
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama