Rencana Asuhan Keperawatan (Intervensi) SDKI, SIKI, SLKI dengan diagnosa Ketidakstabilan Kadar glukosa darah, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Rencana
asuhan keperawatan atau intervensi ketidakstabilan kadar gula darah adalah rencana seorang perawat atas tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien dengan ketidakstabilan kadar gula darah.
Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan
dengan Disfungsi pankreas
Diagnosa keperawatan
Ketidakstablian
kadar gula darah berhubungan dengan :
Hiperglikemia
- Disfungsi pankreas
- Resistensi insulin
- Gangguan toleransi glukosa darah
- Gangguan glukosa darah puasa
Hipoglikemia
- Penggunaan insulin atau obat
glikemik oral
- Hyiperinsulinemi
- Endokrinopati
- Disfungsi hati
- Disfungsi ginjal kronis
- Efek agen farmakologis
- Tindakan pembedahan neoplasma
- Gangguan metabolik bawaan
DS (Data subjektif)
Data Mayor
Hipoglikemia
- Pasien mengatakan
- Mengantuk
- Pusing
Hiperglikemia
- Lelah atau lesu
Data minor
Hipoglikemia
- Palpitasi
- Mengeluh lapar
Hiperglikemia
- Mulut kering
- Haus meningkat
DO (Data Objektif)
Data Mayor
Hipoglikemia
- Gangguan koordinasi
- Kadar glukosa darah / urin rendah
Hiperglikemia
- Kadar glukosa darah / urin tinggi
Data minor :
Hipoglikemia
- Gemetar
- Kesadaran menurun
- Perilaku aneh
- Sulit berbicara
- Berkeringat
Hiperglikemia
- Jumlah urin meningkat
Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ...... jam
maka kestabilan kadar gula darah meingkat, dengan kriteria hasil :
Meningkatnya
·
Tingkat kesadaran
Menurunnya
- Mengantuk
- Pusing
- Lelah / lesu
- Rasa lapar
- Gemetar
- Berkeringat
- Mulut kering
- Rasa haus
- Perilaku aneh
- Kesulitan bicara
Membaikanya
- Kadar glukosa darah
- Kadar glukosa urin
- Palpitasi
- Jumlah urin
Intervensi Keperawatan Ketidakstabilan
kadar glukosa darah
Manajemen Hiperglikemia
Observasi
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
3. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
5. Monitor intake dan output cairan
6. Monitor keton urin, analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah dan
nadi
Terapeutik
7. Berikan asupan cairan oral
8. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemi tetap
memburuk
9. Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi orthostatik
Edukasi
10. Anjurkan menghindari olah raga saat kadar gula darah diatas 250 mg/dL
11. Anjurkan monitor kadar gula darah mandiri
12. Anjurkan patuh terhadap diet dan olah raga
13. Ajarkan indikasi pentingnya pengujian keton urin, jika perlu
14. Ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaboarsi
15. Pemberian insulin, jika perlu
16. Pemberian cairan IV, jika perlu
17. Pemberian kalium, jika perlu
Manajemen Hipoglikemia
Observasi
1. Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
2. Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terapeutik
3. Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
4. Berikan glukagon, jika perlu
5. Berikan karbihidrat dan protein sesuai diit
6. Pertahankan akses IV, jika perlu
Edukasi
7. Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
8. Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
9. Anjurkan monitor kadar gula darah
10. Jelaskan interaksi antara diit, agen oral/insulin dan olahraga
11. Ajarkan pengelolaan hipoglikemia
12. Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis.
Meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga)
Kolaborasi
13. Pemberian dekstrose, jika perlu
14. Pemberian glukagon, jika perlu
Terima kasih telah membaca rencana asuhan keperawatan indonesia
(intervensi) dengan diagnosa ketidakstabilan glukosa darah, semoga bermanfaat.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama