Rencana Asuhan Keperawatan (Intervensi ) SDKI, SIKI, SLKI dengan diagnosa Resiko Perfusi serebal tidak efektif, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Rencana
asuhan keperawatan atau intervensi resiko perfusi serebral tidak efektif adalah rencana seorang perawat atas tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien dengan keadaan perfusi serebral tidak efektif.
Resiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan
dengan penurunan kinerja ventrikel kiri
Diagnosa keperawatan
Resiko
perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan :
- Keabnormalan masa protrombin dan
atau massa tromboplastin parsial
- Penurunan kinerja ventrikel kiri
- Aterosklerosis aorta
- Diseksi arteri
- Fibrilasi atrium
- Tumor otak
- Stenosis karotis
- Miksoma atrium
- Aneurisma serebri
- Koagulopati (misal : anemia sel
sabit)
- Dilatasi kardiomiopati
- Koagulasi intravaskuler diseminata
- Embolisme
- Cedera kepala
- Hiperkolesterolemia
- Hipertensi
- Endokarditis inefektif
- Stenosis mitral
- Neoplasma otak
- Infrak miokard akut
- Terapi trombolitik
- Efek samping tindakan (mis,
tindakan operasi bypass)
DS (Data subjektif)
Pasien mengatakan
- Pusing
- Mual, muntah
DO (Data Objektif)
Data Mayor
·
GCS
- Tanda tanda vital
- Tekanan arteri rata” / MAP
- Reflek pupil
Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ...... jam
maka perfusi serebral meningkat , dengan kriteria hasil :
Meningkatnya
- Tingkat kesadaran
- Kognitif
Menurunnya
- Sakit kepala
- Gelisah
- Kecemasan
- Agitasi
- Demam
Membaikanya
- Tekanan arteri rata rata (MAP)
- Tekanan intrakranial
- Tekanan darah sistolik
- Tekanan darah diastolik
- Reflek saraf
Intervensi Keperawatan Perfusi
tidak efektif
Manajemen peningkatan tekanan
intrakranial
Observasi
1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis : Lesi, gangguan
metabolisme, edema serebral)
2. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK (mis : tekanan darah
meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardi, pola napas irreguler, kesadaran
menurun)
3. Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
4. Monitor CVP (Central Venous Pressure), jika perlu
5. Monitor PAWP, jika perlu
6. Monitor ICP (intra kranial pressure), jika tersedia
7. Monitor CPP (Cerebral perfusion Pressure)
8. Monitor status pernafasan
9. Monitor intake dan output
10. Monitor cairan serebro spinalis (mis : warna, konsistensi)
Terapeutik
11. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
12. Berikan posisi semi fowler
13. Hindari manuver valsava
14. Cegah terjadinya kejang
15. Hindari penggunaan PEEP
16. Hindari pemberian cairan IV Hipotonik
17. Atur ventilator agar PaCo2 optimal
18. Pertahankan suhu tubuh normal
Edukasi
19. Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu
20. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
Terima kasih telah membaca rencana asuhan keperawatan indonesia
(intervensi) dengan diagnosa Perfusi serebral tidak efektif, semoga bermanfaat.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama