Patofisiologi dan Pathway Katarak Format Pdf dan Doc

Sekolahstikes.com – patofisiologi dan pathway katarak . Katarak adalah kekeruhan lensa. Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagi macam hal, tetapi biasanya berkaitan dengan usia atau penuaan. Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Anak bisa mengalami katarak yang biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan di dalam kehamilan, keadaan ini disebut sebagai katarak kongenital.

Patofisiologi dan Pathway Katarak

Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa. Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dimulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa.
Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran melihat dekat (presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak atau lensa keruh.
Katarak biasanya berkembang pd dua mata akan tetapi progresivitasnya  atau cepat lambatnya berbeda. Kadang-kadang penglihatan pdsatu mata nyata berbeda dengan mata yang sebelahnya.

Perkembangan katarak untuk menjadi berat memakan waktu dalam bulan hingga tahun.
Berbagai faktor dapat mengakibatkan tumbuhnya katarak lebih cepat. Faktor lain dapat mempengaruhi kecepatan berkembangnya kekeruhan lensa sepertidiabetes melitus, obat tertentu, sinar ultra violet B dari cahay matahari, efek racun dari merokok, dan alkohol, gizi kurang vitamin E, dan radang menahun di dalam bola mata. Obat tertentu dapat mempercepat timbulnya katarak seperti betametason, klorokuin, klorpromazin, kortison, ergotamin, indometasin, medrison, neostigmin, pilokarpin dan beberapa obat lainnya. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti diabetes melitus dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan lensa yang akan menimbulkan katarak komplikata (Ilyas, 2006) .

Patofisiologi Katarak

Katarak didiagnosis terutama dgn gejala subjektif. Biasanya, pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan seperti silau, dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu karena kehilangan penglihatan.
temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pd pupil sehingga retina tidak akan tampak dg oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akn dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina.

Hasilnya adalah pandangan kabur / redup, menyilaukan yg menjengkelkan dg distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun , dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki penglihatan.

Orang dg katarak secara khas selalu mengembangkan cara untuk menghindari silau yg menjengkel yg disebabkan oleh cahaya yg salah arah. Misalnya, ada yang mengatur ulang perabotan rumahnya sehingga sinar tidak akan langsung menyinari mata mereka. Ada yang mengenakan topi berkelepak lebar atau kaca mata hitam dan menurunkan pelindung cahaya  saat mengendarai mobil pada siang hari (Smeltzer, 2001).

Pathway Katarak

https://www.sekolahstikes.com/2019/08/patofisiologi-dan-pathway-katarak_10.html
Reference : Doengoes, 2000 ; Engram, 1999 ; Vaughan, 2000 ; Smeltzer, 2000

1. Hilangnya vitreous. Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi maka gel vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang merupakan resikoterjadinya glaucoma atau traksi pada retina. Keadaan ini membutuhkan pengangkatan dengan satu instrument yang mengaspirasi dan mengeksisi gel (virektomi). Pemasanagan lensa intraocular sesegera mungkin tidak bias dilakukan pada kondisi ini.
2. Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada periode pasca operasi dini. Terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi. Pupil mengalami distorsi. Keadaan ini membutuhkan perbaikan segera dengan pembedahan.
3. Endoftalmitis. Komplikasi infeksi ekstraksi katarak yang serius, namun jarang terjadi.
DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama