Pathway dan Patofisiologi TBC atau TB Paru (Hemaptoe) - Sekolahstikes
Sekolahstikes.com
kali ini akan berbagi pathway dan patofisiologi tb paru atau tbc. Bagi teman
teman mahasiswa yang membutuhkan pathway tb paru bisa melihat referensi berikut
ini. Pathway merupakan proses terjadinya penyebab suatu penyakit sampai muncul
diagnosa keperawatan. Fungsi dari dari pathway yaitu untuk memudahkan dalan
memahami suatu konsep penyakit.
Tuberkulosis
(TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium
tuberkulosis
Hemaptoe
: hemaptoe adalah istilah yang digunakan untuk mengatakan batuk darah.
Jika
tb disertai batuk darah maka disebut dengan Tb Paru Hemaptoe.
Dari
penyebabnya tb paru disebabkan oleh :
1.
Peradangan : Tuberkulosis, Brokiektasis, Bronkitis, abses paru dan pneumonia
2.Neoplasma
: Seperti ademoa, karsinoma
3.
Lain – lain : Trombo, emboli, paru, trauma
Sedangkan
penyebab hemopitis masif adalah :
1.
Tumor : Karsinoma, adenoma
2.
Infeksi : seperti aspergilloma, tuberkulosis paru
3.
Infark paru
4.
Oedem paru, terutama disebabkan oleh stenosis mitral
5.
Sistem lupus(perdarahan paru)
6.
Cedera dada / trauma seperti trasborkial biopsi
7.
Kelainan pembuluh darah seperti:
Malformasi
arteriovena, hereditery hemoragic, bleeding diathesis.
Pemeriksaan
penunjang
1.
Pemeriksaan Laboratorium
a). Kultur
Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit.
b).
Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah)
: Positif untuk basil asam-cepat.
c). Tes
kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi 10 mm atau
lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan
infeksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan
penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti
bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh
mikobakterium yang berbeda.
d). Anemia
bila penyakit berjalan menahun.
e). Leukosit
ringan dengan predominasi limfosit.
f). LED
meningkat terutama pada fase akut umumnya nilai tersebut kembali normal pada
tahap penyembuhan.
g). GDA :
mungkin abnormal, tergantung lokasi, berat dan sisa kerusakan paru.
h). Biopsi
jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB; adanya sel raksasa
menunjukkan nekrosis.
i).
Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi;
contoh hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat ditemukan
pada TB paru kronis luas.
2. Radiologi
a). Foto
thorax : Infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpanan kalsium lesi sembuh
primer atau efusi cairan perubahan menunjukan lebih luas TB dapat termasuk
rongga akan fibrosa. Perubahan mengindikasikanTB yang lebih berat dapat
mencakup area berlubang dan fibrous. Pada foto thorax tampak pada sisi yang
sakit bayangan hitam dan diafragma menonjol ke atas.
b).
Bronchografi : merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus
atau kerusakan paru karena TB.
c). Gambaran
radiologi lain yang sering menyertai TBC adalah penebalan pleura, efusi
pleura atau empisema, penumothoraks (bayangan hitam radio lusen dipinggir paru
atau pleura).
3.
Pemeriksaan fungsi paru
Penurunan
kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu:
kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap
infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
Pathway TB Paru atau TBC (Tuberkulosis)
Patofisiologi TBC (Tuberkulosis) atau TB Paru
Mycobacterium
tuberculosis masuk
kedalam tubuh manusia melalui udara yang terhisap ke dalam paru-paru menempel
pada bronchiale atau alveolus dan memperbanyak diri setiap 18 – 24 jam
menyebabkan proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding
antara basil dengan organ yang terinfeksi (tuberkel). Basil menyebar melalui
kelenjar getah bening menuju kelenjar regional dan menimbulkan reaksi eksudasi
timbul lesi primer yang menyebabkan kerusakan jaringan atau nekrosis didaerah
paru.
Jaringan nekrosis tersebut dikeluarkan oleh
penderita pada saat batuk, apabila kerusakan yang bertambah berat pada jaringan
paru dapat terjadi caverne dan apabila di dalam caverne tersebut terdapat
banyak pembuluh darah yang pecah menyebabkan batuk darah. Sistem imun berespons
dengan melakukan reaksi inflamasi. Fagosit (neutrofil dan makrofag) menelan
banyak bakteri ; limfosit spesifik-tuberkulosis melisis (menghancurkan) basil
dan jaringan normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam
alveoli, menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya terjadi 2-10 minggu
setelah pemajanan.
Download Pathway TB Paru atau TBC (Tuberkulosis) Format Word .Docx bisa diedit
Demikian
pathway dan patofisiologi tb paru atau tbc. Bagi teman teman yang membutuhkan
pathway tbc paru, atau soft copy dalam bentuk word bisa langsung mendownload
link disini Pathway TBC atau TB PARU
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama