Cara Mengerjakan Diagnosa Keperawatan - Data Fokus Pengkajian
Sebagai mahasiswa keperawatan mahasiswa harus bisa
membedakan diagnosa aktual, potensial dan resiko.
Sebelum mengetahui cara mengerjakan diagnosa keperawatan ada
baiknya mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan yaitu keputusan mengenai suatu masalah
kesehatan. Dalam menegakkan diagnosa keperawatan
mahasiswa keperawatan harus mengetahui mulai permasalahan yang paling aktual.
Permasalahan yang disebut aktual adalah hal yang paling beresiko pada kesehatan
klien Dan diagnosa tersebut harus mempunyai prioritas yang paling utama atau
nomer satu.
Urutan diagnosa keperawatan bisa mengambil referensi dari
diagram maslow. Berdasarkan diagram maslow terdapat masalah - masalah
keperawatan yang mana dapat dijadikan sebagai patokan dalam menentukan diagnosa
keperawatan yang paling aktual.
Hal yang paling penting
bagi mahasiswa keperawatan untuk mengerjakan diagnosa keperawatan mengetahui diagnosa
aktual, potensial dan resiko.
Diagnosa Aktual
Diagnosa aktual yaitu hal yang paling primer pada manusia. Berdasarkan
diagram maslow salah contohnya adalah Oksigenasi.
Oksigenasi merupakan yang paling aktual dibandingakan dengan
makan, minum ataupun eliminasi.
Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial
ini diletakkan urutan nomer dua setelah diagnosa aktual. Jadi tidak boleh
terbalik dalam menyusun diagnosa ini. Harus sesuai dengan ketentuan diagaram
maslow.
Disini saya contohkan adalah makan, minum, eliminasi
Diagnosa Resiko
Urutan untuk menuliskan diagnosa resiko harus diletakkan
paling bawah sendiri. Sebagai contoh Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan hemiplegia.
Urutan mengerjakan Diagnosa
Keperawatan
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN AKTUAL
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN POTENSIAL
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN RESIKO
Berikut contoh susunan diagosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
suplai darah kejaringan tidak adekuat.
2. Gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh
berhubungan dengan nafsu makan menurun
3. Gangguan mobilitas
fisik berhubungan dengan hemiplegia sinistra
Kesimpulan :
Jadi untuk mengerjakan diagnosa keperawatan harus mengetahui
dan bisa membedakan mana diagnosa keperawatan aktual, mana diagnosa keperawatan
potensial dan bagaimana diagnosa yang disebut dengan diagnosa keperawatan
resiko.
Urutannya atau susunan tidak boleh terbolak balik. Misal
diagnosa keperawatan resiko tidak boleh diletakkan diatas sendiri. Harus sesuai
urutan yaitu diletakkan dibawah sendiri. Dan begitu seterusnya sesuai dengan
contoh susunan diagonosa keperawatan diatas.
Setelah menuliskan diagnosa keperawatan harus dituliskan
juga tanggal berapa diagnosa keperawatan tersebut muncul dan tanggal teratasi.
Pada tanggal teratasi bisa diambil jeda 3 hari – 5 hari. Tergantung dengan
berat ringannya diagnosa keperawatan tersebut.
Misal
Diagnosa 1.
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai
darah kejaringan tidak adekuat. Tanggal muncul diagnosa tersebut tanggal 20
April 2019 kemudian untuk tanggal teratasi kita kasih jeda 3 hari. Jadi tanggal teratasi tanggal 23 April 2019 .
Begitu seterusnya. Itu tadi penjelasan, bagaimana cara
mengerjakan Diagnosa Keperawatan. Bagi kalian yang masih belum mengerti dan ada
hal yang ingin ditanyakan mengenai kuliah keperawatan silahkan tanya dikolom
komentar dibawah ini.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama