Golongan Obat Otonom Yang Menghambat Saraf Simpatis
I. Yang
memblokir Reseptor Alfa.
II. Yang
memblokir Reseptor Beta.
Yang meblokir saraf simpatis dan saraf parasimpatis.
I.
Menghambat
reseptor Alfa (simpatis )
Obat yang memblokir Alfa 1 dan Alfa 2
a. Deriwat Halo Alkalamin
obat : PENOXY BENZAMIN
b. Deriwat Imindazolin
obat : PENTOLAMIN DAN TOLAZOLIN
c. Deriwat Alkaloidergot
obat : ERGOTAMIN, ERGONOVIN, ERGOTOKSIN.
Deriwat Alkaloid.
Penggunaan diklinis utamanya untuk
memacu kontraksi uterus (rahim) pada wanita yang mau melahirkan. Yang kontraksi
uterusnya lemah. Namun, banyak disalahgunakan untuk abortus yang ilegal.
Abortus
ini melahirkan janin sebelum 4 bulan. Biasanya hasil dari hubungan seks yang
tidak sah. Selain itu ERGOTAMIN khususnya dapat digunakan juga untuk mengobati
nyeri kepala sebelah atau migran dengan dosis 1-2 mg 1 x minum. Bisa diulang
selang 30 menit terapi tidak boleh 3x.
Deriwat Tolazolin dan Pentolamin
Bisa digunakan untuk impotensi dengan
pentolamin. Dengan cara mensuntuikkan langsung ke penis dalam CORPORACAVERNOSA
dimana pentolamin dicampur dengan obat Vasodilatasi.
2.
Alfa 1 Bloker Selektif
Obat
:
-
PRAZOZIN
-
TERAZOZIN
-
BUNAZOZIN
-
DEKSAZOZIN
Penggunaan klinis untuk
menurunkan tekanan darah.
3.
Alfa 2 Bloker Selektif
Obat
: YOHIMBIN
Penggunaan
klinis untuk meningkatkan aktivitas sesksual pada laki – laki. Utamanya untuk
mengatasi ejakulasi dini.
Obat yang bernama dagang yohimbin,
generik erek.
II.
Menghambat
Reseptor Beta
Obat : Propranolol
Memblokir sekaligus Beta 1, beta
2, Beta 3. Biasanya digunakan untuk obat hipertensi.
Obat Otonom yang meblokir rangsangan
saraf simpatis pada ujuang saraf parasimpatis. Yaitu :
-
RESERPIN
-
METIROSIN
-
GUANA
Penggunaan Reserpin adalah untuk
menurunkan tekanan darah tinggi. Pantangan atau Kontraindikasi obat ini tidak
boleh diberikan oleh pasien penyakit jiwa.
4. Obat otonom yang menghambat saraf
parasimpatis disebut Golongan Parasimpatolitik = Kholinergik = Anti Muskarinik.
Ada 2 yaitu :
- ASTROPIN
- SKOPOLAMIN
Yang
sering digunakan adalah atropin sulfat. Sedangkan skopolamin jarang digunakan
karena adanya toksisi tinggi, yang menimbulkan depresi pada Sistem saraf pusat.
5. Golongan Obat yang memacu ganglion simpatis dan parasimpatis.
Yaitu : NIKOTIN
Nikotin ini walaupun memacu simpatis
dan parasimpatis. Tetapi lebih dominan pacu gaster dan intestinum.
Nikotin banyak terdapat pada
tembakau. Rokok putih (berisi tembakau tanpa cengkeh )
Nikotin rata – rata 15 – 20 mg .
Dosis Nikotin yang bisa menimbulkan
kematian adalah 60 mg.
Dosis Nikotin yang bisa menimbulkan
kematian adalah 60 mg.
Jadi bilamana 4 batang rokok putih
dibuka dan dimasukkan air dalam 1 gelas, maka akan menimbulkan kematian.
Mengapa ? karena memacu jantung dan pembuluh darah. Sehingga pecahnya pembuluh
darah otak dan otak sehingga mati.
6. Golongan obat Otonom yang
menghambat ganglion simpatis dan parasimpatis :
- HEXAMETONIUM = C 6
- PENTOLINUM = C 5
Toxikologi adalah ilmu yang
mempelajari tanda – tanda keracunan zat kimia, termasuk keracunan obat serta
cara penanganannya.
Berhubungan sampai dengan saat ini
banyak digunakan zat – zat kimia baik dalam bidang pertanian, bidang obat –
obatan, perindustrian, makanan, kemungkinan akan terjadinya keracunan. Oleh
karena itu perlu tindakan – tindakan yang meliputi :
A.
Preventive
(pencegahan )
B.
Tindakan
darurat sementara
C.
Tindakan
penanggulanagn pada pasien secara komplit.
D.
Tindakan
penunjang
A. tindakan Preventif
1.
Pencegahan
meliputi dalam rumah tangga.
Menaruh obat harus
ditempatkan dalam wadah tertentu dan diberi label, serta ditempatkan sedemikian
rupa sehingga tidak mudah terjangkau oleh anak – anak.
2. Dalam bidang
pertanian.
Obat penyemprot kimia
ditempatkan khusus dan diberi label.
-
Sehabis
dipakai insectisida tempatnya harus segera dibakar.
-
Petugas
penyemprot insectisida harus memakai masker dan baju kerja.
-
Pada
waktu penyemprotan insectisida harus searah mata angin.
3. Bidang Industri
Tempat harus luas
sebanding dengan karyawan.
-
Ventilasi
Cukup
-
Harus
banyak kran air
-
Harus
A.P.D
-
Setiap
6 bulan sekali harus diperiksa.
B. Tindakan darurat Sementara
Bila ada orang yang keracunan harus diobati sementara sebelum dibawa
kerumah sakit.
Tergantung dari keracunan Misal :
Peroral :
1. Lakukan reflek Muntah
2. Kumbah lambung. Berguna untuk mengeluarkan racun yang digunakan cairan
R.L dengan syarat keracunansebelum 4 jam
3.Bilamana keracunan lebih dari 4 jam. Belum diabsorbsi oleh usus halus
dilakukan urus – urus atau Katartik Mg SO4, Castor Oil/
4. Beri Adsorben dengan arang aktif.
4 ) digigit ular :
1. Pasang Torniquet diantara luka
gigitan dan jantung
2. Dilakukan irisan steril kemudian
disedot darah lebih kurang bisa mengeluarkan racun 20%
5) Lewat Kulit : Disiram dengan air
yang banyak dengan air mengalir. Dan tidak boleh diberi antidotum (obat
penetral )
6 ) MATA : disiram dengan air
mengalir tidak boleh diberi antidotum.
Slauran pernafasan : Dibawa kerumah
sakit kemudian diperiksa dan diberi O2
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.sekolahstikes.my.id/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama